By : Septi Lestiyani (D1813080)
25 desember 2015
Standarisasi Tata Ruang
Perpustakaan Di Universitas Tunas Pembangunan
LATAR BELAKANG
Perpustakaan
merupakan lembaga pelayanan jasa yang menyediakan sumber – sumber informasi
yang dibutuhkan para penggunanya. Sedangkan perpustakaan menurut Sulistyo
Basuki (1993:3) adalah sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang disimpan menurut tata susunan tertentu
untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Ada beberapa jenis perpustakaan,
salah satunya adalah perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan
tinggi merupakan sarana penyedia informasi dan pelestarian kebudayaan yang
berperan penting untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu
pada pembangunan nasional.
Supaya
sistem pendidikan dapat berhasil dengan baik, perpustakaan perguruan tinggi
dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana penunjang yang mampu
menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika dan
perpustakaan juga harus mampu melayani segala bentuk kebutuhan informasi yang
dibutuhkan penggunanya. Salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan
sebuah layanan perpustakaan adalah desain gedung dan interior perpustakaan,
karena dalam gedung tersebut segala perencanaan dan aktivitas perpustakaan
dilakukan secara arsitektural yang berarti mempunyai segi estetika yang tinggi
tetapi harus memperhatikan faktor keamanan dan fungsional bangunan tersebut.
hal tersebut disebabkan karena nyaman tidaknya ruang perpustakaan berdampak
langsung pada pengguna perpustakaan.
Ruang
perpustakaan berfungsi sebagai tempat penyimpanan koleksi, tempat aktivitas
layanan dan tempat bekerja petugas
perpustakaan. sehingga dalam penyediaan gedung harus mempertimbangkan bagaimana
penataan ruang yang mencakup aspek untuk perpustakaan dan aspek untuk pengguna.
Ruang perpustakaan ditata rapi sedemikian rupa agar pelayanan di perpustakaan
berjalan dengan lancar dan pemustaka merasa nyaman didalam perpustakaan. Ruang
perpustakaan yang nyaman akan membuat pemustaka betah berada didalam
perpustakaan, dan dapat mengubah pandangan orang – orang bahwa perpustakaan
bukan hanya gedung penyimpanan buku atau gudang buku.
Tata
ruang yang baik tidak membuat pengunjung saling terganggu. Dan selain itu tata
ruang yang diatur dengan baik akan mempermudah pengawasan dan pengamanan bahan
pustaka. Maka dari itu pustakawan juga harus memperhatikan tata ruang
perpustakaan dengan baik dengan memperhatikan standar nasional perpustakaan di
perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia. Sehingga dapat tercipta ruang
perpustakaan yang aman, nyaman dan tidak membuat bosan para pemustakanya setiap
datang berkunjung ke perpustakaan.
Ruang
perpustakaan yang baik tidak harus ruang yang besar dan mewah, namun bisa juga
berupa ruangan yang minimalis dan telah memenuhi standarisasi perpustakaan
perguruan tinggi. Yang harus diperhatikan dalam perpustakaan adalah kebersihan,
kerapian ruangan, bahan pustaka yang ada didalam perpustakaan serta fasilitas –
fasilitas yang diberikan perpustakaan. Perpustakaan di Universitas Tunas
Pembangunan, perpustakaannya memiliki satu ruangan yang minimalis atau tidak
terlalu luas. Dan terdapat beberapa perpustakaan fakultas dan satu perpustakaan
pusat. Hal ini dikarenakan Universitas Tunas Pembangunan memiliki kendala yaitu
kekurangan lahan untuk membangun perpustakaan pada tiap – tiap fakultas maka
dari itu perpustakaan digabung dalam satu ruangan.
Perpustakaan
fakultas yang ada di Universitas Tunas Pembangunan yaitu terdiri dari
Perpustakaan fakultas FKIP, perpustakaan fakultas teknik, perpustakaan fakultas
ekonomi. Tiap perpustakaan fakultas dibatasi oleh dinding kayu setengah kaca.
Ventilasi udara untuk ruangannya pun kurang terlihat pada saat berada didalam
perpustakaan terasa pengap (panas), hanya ada kipas angin dalam tiap ruang
perpustakaan karena belum menggunakan AC. Terdapat kursi dan meja yang kurang
tertata rapi di ruang baca. Lokernya pun juga kurang memadai, hanya ada loker
dari kayu yang kurang terawat dan juga tidak terlalu banyak. Pengunjung yang
datang ke perpustakaan pun tidak banyak setiap harinya. Kebanyakan dari mereka
berkunjung ke perpustakaan hanya untuk menggunakan fasilitas free hotspot yang
ada di perpustakaan. Maka dari itu perpustakaan perlu adanya perhatian khusus
dari pihak Perguruan tinggi sendiri. Yaitu dengan memperhatikan khusus dan
adanya tindakan pengembangan untuk perpustakaannya sendiri. Dengan banyak
memperhatikan hal – hal dan aspek untuk membangun perpustakaan yang sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
PEMBAHASAN
- Perencanaan Tata
Ruang
Dalam merencanakan dan mendesain suatu gedung
perpustakaan perlu melibatkan pengelola dan pihak dari perpustakaan. Tercantum
di UU No. 43 Tahun 2007 dalam bab IX pasal 38 menyebutkan bahwa :
1. Setiap
penyelenggara perpustakaan menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan
standar nasional perpustakaan.
2. Sarana
dan prasarana sebagaimana disebutkan dalam ayat 1 dimanfaatkan dan dikembangkan
sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Dengan demikian gedung perpustakaan dalam
pembangunannya perlu persiapan dan perencanaan yang baik.
- Aspek Penataan
Ruang
Dalam penyelenggaraan
perpustakaan ada aturan – aturan perpustakaan yang telah ditetapkan. Seperti yang
telah tercantum dalam UU No. 43 Tahun 2007 pasal 24 ayat 1 bahwa setiap
perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional
perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan. Maka dari itu
agar menghasilkan penataan ruangan perpustakaan yang optimal serta menunjang
kelancaran tugas perpustakaan sebagai lembaga pemberi jasa, sebaiknya perlu
memperhatikan hal – hal berikut ini :
a.
Aspek fungsional
Artinya bahwa penataan ruangan harus mampu mendukung
kinerja perpustakaan secara keseluruhan baik bagi petugas perpustakaan maupun
pengguna perpustakaan. Penataan
yang fungsional dapat tercipta jika antar ruangan mempunyai hubungan yang
fungsional dan dan arus barang (bahan pustaka) dan peralatan lainnyaserta arus
dan pergerakan pengguna perpustakaan dapat mengalir dengan lancar.
b.
Aspek psikologis pengguna
Psikologis pengguna diperhatikan. Penataan ruangan bisa mempengaruhi aspek
psikologis pengguna perpustakaan. Dilihat
dari aspek ini tujuan penataan ruang adalah agar pengguna perpustakaan bisa
nyaman, leluasa bergerak di perpustakaan, merasa tenang. Kondisi ini dapat diciptakan melalui
penataan ruang yang harmonis dan serasi, termasuk dalam hal penataan perabot
perpustakaan.
c.
Aspek estetika
Aspek estetika perlu mendapat perhatian. Keindahan penataan ruangan salah satunya
bisa melalui penataan ruang dan perabot yang digunakan. Penataan ruangan yang serasi, bersih dan
tenang bisa mempengaruhi kenyamanan pengguna perpustakaan untuk berlama – lama
di perpustakaan.
d.
Aspek keamanan bahan pustaka
Dalam kaitan dengan penataan ruang, keamanan bahan
pustaka bisa dikelompokkan dalam 2 bagian. Pertama
faktor keamanan bahan pustaka akibat kerusakan secara ilmiah, dan kedua adalah
faktor kerusakan/kehilangan bahan pustaka karena faktor manusia. Penataan ruang perpustakaan harus
memperhatikan kedua faktor tersebut. Penataan
ruang yang fungsional mampu menciptakan pengawasan terhadap keamanan koleksi
pepustakaan secara tidak langsung dari kerusakan faktor manusia.
Dalam penataan ruangan perpustakaan sebaiknya
dihindari penataan ruangan yang tersekat – sekat mati dan menutup pandangan,
hal ini menyebabkan ruang gerak pandangan tidak leluasa. Kondisi semacam ini bisa menyebabkan
cepat timbulnya rasa bosan dan jenuh bagi pemakai perpustakaan.
C. Hal
Penting Desain Ruang Perpustakaan
Desain ruang
perpustakaan juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi minat pemustaka
untuk datang berkunjung ke perpustakaan. Dan kondisi fisik gedung perpustakaan
memiliki hubungan dengan minat pengguna jasa layanan perpustakaan yaitu seperti
:
a.
Kondisi fisik gedung perpustakaan seperti pembagian
ruangan, warna bagian luar gedung, kebersihan dan kelengkapan fasilitas gedung
seperti toilet tidak terlalu mempengaruhi minat menggunakan jasa layanan
perpustakaan dibanding dengan kondisi ruang perpustakaan.
b.
Kondisi
ruang perpustakaan berkorelatif positif dengan minat menggunakan perpustakaan.
semakin baik kondisi ruang perpustakaan, semakin tinggi minat menggunakan jasa
layanan perpustakaan.
c.
Pemilihan
warna dan cahaya paling mempengaruhi minat. Semakin gelap dan suram warna
ruangan, semakin enggan pemakai menggunakan jasa layanan perpustakaan.
d.
Pemilihan
furniture dan penataan ruangan termasuk rak buku, ternyata juga mempengaruhi
pemakai dalam menggunakan jasa layanan perpustakaan. beberapa pemakai merasa
punya kesan kaku dari penataan rak buku, kursi dan meja baca yang kaku diruang
perpustakaan. sehingga mereka mereka merasa tertekan dan tidak betah untuk
berlama – lama didalam ruang perpustakaan.
D. Perabot Perpustakaan
Perabot perpustakaan merupakan sarana pendukung atau
perlengkapan perpustakaan yang digunakan perpustakaan agar dapat optimal
dibutuhkan perabot dan perlengkapan perpustakaan antara lain :
1.
Meja dan kursi sirkulasi yang memiliki
desain khusus, biasanya disesuaikan dengan aktifitas di sirkulasi dan kebutuhan
perlengkapan untuk mendukung layanan sirkulasi.
2.
Meja dan kursi baca sangat dibutuhkan
oleh perpustakaan dengan pemilihan jenis disesuaikan dari luas ruangan
perpustakaan.
3.
Meja dan kursi kerja tidak begitu banyak
dibutuhkan oleh perpustakaan, namun demikian meja kerja ini sangat penting.
Segala aktivitas perpustakaan dikendalikan dari meja kerja.
4.
Meja atau rak atlas dan kamus yang dapat
dimanfaatkan untuk menempatkan surat kabar dilengkapi dengan alat penjepit.
5.
Lemari katalog atau disebut juga dengan
kabinet katalog yang digunakan untuk menyimpan kartu katalog.
6.
Lemari multi media yang digunakan untuk
mrnyimpan koleksi dalam bentuk mullti media seperti kaset, CD ROM, microfilm.
7.
Lemari arsip digunakan untuk arsip
perpustakaan yang berupa data pengunjung yang menjadi anggota perpustakaan,
data pengunjung yang yang meminjam koleksi perpustakaan, dan data koleksi yang
dimiliki oleh perpustakaan.
8.
Laci penitipan tas atau loker dapat
dimanfaatkan untuk penitipan tas, jaket dan barang yang tidak diperkenankan
masuk ke dalam ruang perpustakaan.
9.
Kereta buku biasanya sangat dibutuhkan
diperpustakaan. Biasanya digunakan untuk mengangkut buku – buku yang
dikembalikan oleh pemustaka dari meja sirkulasi ke rak buku.
10. Papan
display, papan yang digunakan untuk memperlihatkan informasi buku – buku baru.
KESIMPULAN
Maka untuk Universitas Tunas
Pembangunan dapat melakukan perubahan – perubahan pada ruangan perpustakaannya
agar menjadi ruang perpustakaan yang lebih baik dengan :
1.
Desain Lay out
Mempertimbangkan
hal lay out perpustakaan perlu menekankan pada fungsi yang harus dilaksanakan
oleh perpustakaan itu sendiri. Misal jika perpustakaan berfungsi sebagai tempat
menyimpan bahan koleksi maka lay out sebaiknya statis sehingga apabila terjadi
perubahan terhadap penempatan rak maka ruangan tersebut dapat dirubah tanpa
merubah struktur bangunan.
2.
Perencanaan perubahan tata ruang
Karena
terbatasnya lahan yang digunakan untuk perpustakaan, maka untuk desain ruang
tidak perlu diubah namun yang perlu diubah hanyalah penempatan – penempatan rak
dalam tiap ruang yaitu dengan disusun atau ditata lebih rapi lagi dan membatasi
antara koleksi di layanan referensi maupun layanan terbitan berseri.
3.
Perbaikan pencahayaan
Agar
cahaya yang masuk ke dalam ruangan memadai maka dapat diberi tambahan ventilasi
yang memenuhi standarnya. Dan memperhatikan sistem pencahayaan yang ada di
dalam ruangan perpustakaan agar tidak mengganggu aktivitas kinerja petugas
maupun pemustaka.
Maka uraian tersebut menjelaskan bahwa standarisasi
tata ruang perpustakaan menjadi salah satu hal yang penting pula dalam kegiatan
yang berlangsung di dalam perpustakaan. bukan hanya bagi pustakawan tetapi juga
untuk kenyaman pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Basuki, Sulistyo, 1993.
Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta:
Gramedia.
Undang – Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun
2007. - - tentang Perpustakaan.
Lasa HS, 2013. Manajemen Perpustakaan :
Sekolah/Madrasah. Yogyakarta : Ombak
Trimo MLS, Soejono. Pengetahuan Dasar Dalam Perencanaan Gedung Perpustakaan. Bandung :
Angkasa Bandung
Darmono, 2001. Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : PT
Gramedia Widiasarana Indonesia
Sutarno NS, 2006. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Sagung
Seto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar