Nur Hidayah Puji Hastuti
D1813056
Judul :
Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT Bentang Pustaka Yogyakarta
Halaman : 292 Halaman
Cetakan : ke-14, januari 2008
ISBN :
979-3062-92-4
Diceritakan ada 3 seorang pemimpi,
yaitu Ikal salah satu nya, yang ke-2 Arai, dan selanjutnya Jimbron, anak angkat
seorang pendeta, karena yatim piatu sejak kecil. Ikal dan Arai begitu pintar di
sekolahnya, sedangkan Jimbron, si penggemar kuda ini biasa-biasa saja. Aral dan
Ikal selalu menduduki rangking 3 & 5 besar, sedangkan Jimbron menduduki
rangking 78 dari 160 siswa. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai org
susah seperti mereka tdk akan berguna tanpa mimpi. Arai dan Ikal mempunyai
mimpi yg sangat tinggi yaitu, melanjutkan study ke Sarbonne Prancis.
Setelah selesai SMA, Ari dan Ikal merantau ke
bogor, Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di
Belitung. Jimbron mengadiahkan kedua celengan nya selama ini, kepada Ikal dan
Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal sampai di Prancis, maka jiwa Jimbron pun
akan selalu bersama Ikal dan Arai. Berbulan-bulan di Bogor untk mencari
perkerjaan untuk bertahan hidup susahnya minta ampun. Akhirnya Ikal pun
diterima untk menjadi tukang pos dan Arai memutuskan merantau di Kalimantan dan
berikutnya Ikal memutuskan untk kuliah di Ekonomi UI dan setelah lulus, ada
lowongan untk mendapatkan beasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia
singkirkan dan akhirnya ia lolos. Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya
Ikal dan Arai dipertemukan dalam suatu forum yg begitu indah dan terhormat.
Arai yg sebelum nya tanpa kabar, ternyata ia kuliah di Unniverstias Mulawarman
dan mengambil jurusan biologi. Ketika mereka mendapatkan sebuah surat, mereka
berdebar-debar, setelah membuka nya isi surat itu menyatakan bahwa ia
mendapatkan beasiswa keropa. Dan akhirnya mereka berdua diterima di Universitas
yg sama di Sarbonne Prancis. Dan disinilah perjuangan dari mimpi- mimpi mereka
dimulai.
Suatu Senin di SMA Bukan Main saat
diadakan upacara bendera, Pak Mustar mengunci pintu gerbang setengah jam
sebelum jam masuk. Banyak anak yang telat masuk sekolah termasuk Ikal, Arai,
dan Jimbron. Celakanya para murid yang terlambat mengejek Pak Mustar dengan
menirukan gaya pidato dari Pak Mustar dengan dipimpin oleh Arai. Tidak disangka
pula Pak Mustar tiba – tiba berdiri di sebelah Ikaldan mengejar mereka bertiga.
Celaka bagi Ikal, karena dialah yang diincar oleh Pak Mustar dan para
penjagasekolah. Sebenarnya Ikal bias lolos kalau saja Ikal tidak mempedulikan
panggilan dari Jimbron dan Arai.Tidak disangka pula Pak Mustar ternyata telah
berdiri tak jauh dari tempat mereka bertiga. Setelah terjadikejar – kejaran
mereka akhirnya bersembunyi disebuah peti penyimpan ikan. Tidak diduga pula
peti itukemudian dibawah menuju pasar ikan untuk dijual. Sesampainya di pasar
ikan, ketika peti itu di buka betapakagetnya orang – orang di pasar karena baru
saja melihat tiga orang keluar dari peti tanpa ekspresi sedikit pun.Arai adalah
sepupu jauh dari Ikal. Ia sudah tidak punya keluarga lagi setelah ayahnya
meniggal duniadan sejak itu Arai tinggal bersama dengan keluarga Ikal. Walapun
Arai tidak memiliki keluarga lagi ia tetap bisa menunjukan keteguhan hatinya.
Bahkan ketika Ikal tidak tega melihat Arai dalam keadaan seperti itudan
menangis, Arai juga yang menghiburnya. Betapa kuat hati Simpa
Keramat ini, begitulah julukan dariorang Melayu untuk seseorang yang hanya
hidup sebatang kara dan tidak memiliki keluarga lagi.Arai bagi Ikal sudah
seperti saudara sekaligus sahabatnya. Arai juga yang mengajarkan Ikal untuk
mencari uang. Apalagi mereka diberi kamar sendiri hanya untuk mereka berdua.
Bagi Ikal, Arai adalahseorang pelindung atau Lone Ranger .Pada suatu sore yang
cerah ketika Ikal dan Arai sedang bermain telepon dari kaleng yang
dikaitkandengan tali, datanglah Mak Cik Maryamah datang bersama dengan anaknya.
Mereka ingin meminjam berasdari ibu Ikal. Ibu Ikal dengan senang hati
memberikan sebagian berasnya untuk Mak Cik Maryamah. Dengan berat hati pula Mak
Cik menyuruh Anaknya, Nurmi untuk memberikan biolanya sebagai ganti dari beras
yang telah diberikan. Tapi ibu Ikal menolaknya karena Nurmi sangat menyayangi
biolanya itu. Setelah Mak Cik Maryamah dan anaknya pulang, Arai tiba – tiba
menuju peregasan dan memecahkan celenganayamnya, tanpa dikomando Ikal pun ikut
memecahkan celengannya walaupun ia tidak tahu akan dipakai apauang itu. Arai
memerintahkan Ikal untuk mengumpulkan semua uang itu ke dalam karung gandum.
Ikalmengira Arai akan memberikan semua uang itu kepada Mak Cik Maryamah tetapi
tanpa disangka oleh Ikal,Arai menuju pasar. Ia membeli terigu, gula dan lain –
lain. Ikal yang tidak tahu untuk apa itu segeramencegah Arai untuk membeli
semua itu. Terjadilah sebuah perkelahian seru antara Ikal dan Arai, perkelahian
itu menimbulkan kegaduhaan dan juga menyebabkan tiga karung yang berisi kapuk
pecah dankapuknya bertaburan ke mana – mana. Di tengah kegaduhan itu Ikal sadar
saudaranya itu tidak akan berbuatsesuatu yang buruk. Setelah itu mereka berdua
bersepeda menuju rumah Mak Cik Maryamah. Semua bahan – bahan yang telah dibeli
itu diberikan kepada Mak Cik untuk digunakan membuat kue dan menjualnya.Di
kampung Arai dan Ikal ada seorang dukun gigi yang sakit mandraguna, dia adalah
A Put.
Diamemiliki kesaktian yang hebat dalam hal menyembuh sakit gigi. Hanya berbekal
palu, balok, dan paku ia bisa menyembuh sakit gigi. Suatu hari pasein A Put
sangat banyak, esoknya ia didatangai oleh tetua kampung untuk dijadikan seorang
pemimpin kampung. Begitulah tradisi kampung Ikal, ketika terjadi hujanyang
terus menerus maka pawang hujanlah yang menjadi pemimpin kampung tetapi jika
banyak buaya yangmulai nakal pawang buayalah yang menjadi pemimpin kampung.
Tradisi berakhir setelah Islam masuk kekampung Ikal. Para dukun dan pawang
bangkrut pamornya digantikan oleh penggawa masjid.penggawamasjid sangatlah
dihormati sekaligus ditakuti. Didikan yang sangat keras membuat mereka
ditakuti, tetapimerekalah yang mendidik para warga kampung Ikal dan Arai
tentang Budi Pekerti yang luhur. Arai dan Ikalsering mendapat hukuman dari
Taikong Hamim, salah satu penggawa masjid, karena nafas mereka tidak panjang
kalau mengaji. Di masjid pula Ikal dan Arai mengenal Jimbron yang gagapnya
bukan main dansangat gila kuda. Jimbron juga sama seperti Arai, hidup sebatang
kara dan tidak punya saudara lagi. Jimbronadalah seseorang yang membuat Arai dan
Ikal takjub dengan tiga macam keheranan. Pertama, mereka herankarena kalau
mengaji, ia selalu diantar seorang pendeta. Sebetulnya, beliau adalah seorang
pastor karena beliau seorang Katolik, tapi kami memanggilnya Pendeta Geovanny.
Rupanya setelah sebatang kara sepertiArai, ia menjadi anak asuh sang pendeta.
Pendeta berdarah Italia itu tak sedikit pun bermaksud mengonversikeyakinan
Jimbron. Beliau malah tak pernah telat jika mengantarkan Jimbron mengaji ke
masjid. Keherananmereka yang kedua adalah Jimbron sangat menyukai kuda. Kata
orang-orang, ini berhubungan dengansebuah film di televisi balai desa yang
ditonton Jimbron seminggu sebelum ayahnya wafat. Dalam filmkoboi itu tampak
seseorang membawa orang sakit untuk diobati dengan mengendarai kuda secepat anginsehingga
orang itu dapat diselamatkan. Barangkali Jimbron menganggap nyawa ayahnya dapat
tertolong jikaia membawa ayahnya ke Puskesmas dengan mengendarai kuda. Di
kampung Ikaldan Arai tak ada seekor pun kuda tapi, Jimbron mengenal kuda
seperti ia pernah melihatnya langsung. Jimbron adalah pemuda yangmudah
mengantuk tapi jika sedikit saja ia mendengar tentang kuda, maka telinga
layunya sontak berdiri.Jimbron segera menjadi pencinta kuda yang fanatik.
Pernah suatu hari Taikong Hamin marah besar karena didalam buku TPA-nya hanya
terdapatkuda, Taikong pun menghukum dia dengan cara berlagak seperti kuda.Dan
hanya da satu cara untukmembalas sang Taikong yaitu dengan mengucapkan
amin dengan sangat tidak tuma'ninah.nSetiap Taikong Hamim menjadi imam salat
jamaah dan tiba pada bacaan akhir Al-Fatihah: "Whalad dholiiiiiin...."
Maka Arai langsung menyambut dengan lolongan seperti serigala mengundangkawin.
"
Aaammmiiinnn ... mmiiinn ... mmiiiiiiiinnnnn ...." Arai meliuk - liukkan suaranya dan
terang-terangan merobek-robek wibawa Taikong.Karena di kampung Arai tak ada
SMA, setelah tamat SMP Ikal, Arai, dan Jimbron merantau keMagai untuk sekolah
di SMA Bukan Main. Pada saat itu pula PN Timah mengalami kebangruktan, banyak
anak putus sekolah dan bekerja untul membantu ekonomi keluarga mereka. Mereka
yang masih bersemangatsekolah umumnya bekerja di warung mi rebus. Atau menjadi
buruh pabrik kepiting. Berdiri sepanjangmalam menyiangi kepiting untuk
dipaketkan ke Jakarta. Atau, seperti Ikal, Arai, dan Jimbron, menjadi kulingambat.
Sebelum menjadi kuli ngambat mereka pernah memiliki pekerjaan lain yang juga
memungkinkanuntuk tetap sekolah, yaitu sebagai penyelam di padang golf. Penjaga
padang golf akan membayar untuk setiap bola golf yang dapat diambil pada
kedalaman hampir tujuh meter di dasar danau. Bola golf di dasar danau dengan
mudah dapat ditemukan karena indah berkilauan, persoalannya, danau itu adalah
tempat buaya-buaya sebesar tong berumah tangga. Mereka juga pernah bekerja
sebagai part time office boy dikompleks kantor,hanya saja gaji mereka bisa
telat berbulan. Karena pekerjaan merekas ebagai kuli ngambat itulah mereka bisa menyewa sebuah los sempit
di dermaga dan pulang ke rumah orangtua setiap duaminggu. Setiap pagi mereka
selalu seperti semut kebakaran. Menjelang pukul tujuh, dengan membersihkandiri
seadanya mereka tergopoh-gopoh ke sekolah. Sampai di sekolah, semua kelelahan
kami sertamertalenyap, sirna tak ada bekasnya, menguap diisap oleh daya tarik
laki-laki tampan ini, kepala sekolah SMABukan Main, guru kesusastraan: Bapak
Drs. Julian Ichsan Balia. Ada satu lagianak yang hidupnya hanyasebatang kara,
dia adalah Laksmi. Jimbron sangat tergila pada Laksmi, walaupun Laksmi tidak
meperdulikan dia. Laksmi seperti trauma karena orang – orang terdekatnya
meninggalkan dia satu persatu.Bahkan ia tidak pernah tersenyum lagi. Senyumnya
itu sangat dirindukan semua orang yang mengenalnya.Setiap Minggu pagi Jimbron
menghambur ke pabrik cincau. Dengan senang hati, ia membantu Laksmi diPabrik
Cincau.bertahun -tahun sudah Laksmi hidup tanpa senyum seakan-akan di dunia ini
tidak ada yangmenyayanginya. Ketika Arai dan Ikal menyarankan Jimbron untuk
ditangani oleh orang yang ahli, ia hanya berkata "Aku hanya ingin
membuatnya tersenyum...," ..Di televisi balai desa mereka menyimak ulasan
Ibu Toeti Adhitama tentang sepak terjang seorang patriot muda Mujahiddin yang
baru saja menumbangkan komandan resimen utara Tentara Merah Rusia.Pemuda Mujahid
itu Oruzgan Mourad Karzani. Keluarga iOruzgan Mourad Karzani
turun-temurunmemimpin gerilyawan Baloch sehaj Afganistan melawan pendudukan
Inggris dan sampai saat terbuhuhnyakomandan Rusia itu, sudah hampir sepuluh
tahun mereka menggempur invasi Rusia. Terbunuhnyakomandan resimen utara Tentara
Merah menjadi tonggak penting direbutnya kembali zona utara dari penaklukan
Tentara Merah,sekaligus pemicu hengkangnya Rusia dari Afghanistan tahun
berikutnya.Oruzgandisambut bak pahlawan.Dalam waktu singkat,ia menjadi imam
besar baloch.Ayah Ikal sangat sayang pada Ikal maupun Arai, buktinya jika tiba
hari pembagian raport beliaumengambil cuti 2 hari. Hari pembagian raport
sangatlah istimewa bagi ayah Ikal, beliau selalu menyiapkansegala sesuatu
dengan sangat baik. Mulai dari sepatu, ikat pinggang, sepeda yang beliau
gunakan hingga baju safari empat saku yang hanya dipakai saat acara penting.
Persiapan ayah Ikal mengambil rapor akanditutup dengan berangkat ke kawasan los
pasar ikan untuk mencukur rambut dan kumis ubannya. Usai salatsubuh ayah Ikal
siap berangkat. Dengan bersepeda ayah Ikal berangkat ke SMA Negeri Bukan Main,
30 km jauhnya,untuk mengambil rapor anak-anaknya. Dibawah rindang dedaunan
bungur Ikal dan Arai menungguayanhnya. Di dalam aula itu, Pak Mustar
mengurutkan dengan teliti seluruh peringakat dari tiga kelasangkatan pertama SMA
Bukan Main. Dari peringkat pertama sampai terakhir 160. Semua orangtua
muriddikumpulkan di aula dengan nomor kursi besar-besar, sesuai peringkat anaknya.
Nomor itu jugadicantumkan dalam undangan. Maka pembagian rapor adalah acara
yang dapat membanggakan bagisebagian orang tua sekaligus memalukan bagi
sebagian lainnya. Pak Mustar menjejer sepuluh kursi khususdi depan. Di sanalah
berhak duduk para orang tua yang anaknya meraih prestasi sepuluh besar. Ikal
dan Araiserentak berdiri ketika melihat sepeda ayah Ikal. Sepeda itu mudah
dikenali dari kap lampu alumunium putihyang menyilaukan ditimpa sinar matahari.
Beliau melihat kami melambai-lambai dan mengayuh sepedanya makin cepat.
Setelahtiba beliau menepuk-nepuk pundak mereka sambil memberikan senyumnya yang
indah.Beliau mengelap keringat, merapikan rambutnya dengan tangan.dan berjalan
tenang memasuki aula dengangaya jalannya yang pengkor, mencari kursi nomor
tiga. Tepuk tangan ramai bersahutan ketika nama ayahIkal dipanggil. Setelah
menerima rapor Ikal, Pak Mustar mempersilakan ayah Ikal menempati kursi nomor
lima yang kosong, dan tepuk tangan kembali membahana waktu namanya kembali
dipanggil untuk mengambil raport Arai. Tidak terlalu buruk, seorang tukang
sekop di
wasrai dipanggil dua kali oleh Kepala SMA Negeri Bukan Main.Berbagai bangsa
tekah berlabuh di Dermaga Magai, dan yang paling sering adalah Orang
Saung.Mereka selalu memakai sarung sampai kepala mereka terkadang mereka jguga
menutupi wajahnya. Jikamerapat di Dermaga Olivir Magai maka peradaban pertama
yang ditemukan orang adalah sebuah gedung bioskop. Gedung bioskop itu berada
persis di depan los kontrakan Ikal dkk.Tapi sedikit pun kami tak
beranimeliriknya.Sebab menonton bioskop merupakan salah satu larangan paling
keras Pak Mustar. Maka tak adasiswa SMA Negeri Bukan Main yang berani
dekat-dekat bioskop itu. Membicarakannya pun sungkan. Tapisore ini berbeda. Ikal,
Jimbron, dan Arai baru pulang sekolah dan sedang duduk santai di beranda
loskontrakan mereka waktu melihat para petugas bioskop mengurai gulungan terpal
besar berukuran 4 x 3meter, sebuah poster film baru. Mulanya mereka hanya
melihat gambar dua potong betis yang putih. Namun, pemandangan semakin menarik
sebab seiring dengan semakin panjang terpal diurai dan semakin keatas betis itu
tampak, semakin tak ada tanda-tanda pakaian menutupinya. Karena memang masih
mudahmereka sangat penasaran. Setelah poster itu terbuka seluruhnya maka
terlihatlah dengan jelas bahwa poster itu bergambar seorang yang hanya
mengenakan bikini saja.
Karena rasa penasaran, mereka bertiga sangat
ingin menonton film itu. Cukup sulit mereka bisa menonto film itu, tapi karena
pikiran mereka sudahdipengaruhi oleh nafsu akhirnya mereka menemukan cara yang
tepat agar bisa masuk bioskop dan menontofilm itu,dan mereka berhasil masuk.
Setelah lampu dimatikan tanda film akan dimulai dengan leluasamereka bertiga
membuka kerudung. Mulanya beberapa ekor tikus got melintas cepat di bawah layar
dansekeluarga kecoak merayap di sudut-sudutnya.Kupikir merupakan bagian dari
film,rupanya bukan,habitathewan - hewan itu memang berada di dalam gedung
bioskop ini, Film dimulai dengan adegan seorang bapak yang gendut dan botak,
nyonya rumah, dan kedua anak remajanya sedang makan. Seekor anjing pudel
berlari-lari mengelilingi meja makan.Tapi merka tak menemukan wanita di poster
film yang mengundangmerka bertiga masuk ke dalam bioskop bobrok ini. Mereka
terkejut karena penonton yang menyesaki bioskop riuh bertepuk tangan,
bersuit-suit, dan dari balik tirai muncullah wanita poster itu sambil
membawadandang nasi. Orang - orang berkerudung yang telah berulang kali
menonton film ini bertepuk tangansebelum tirai itu terbuka. Mereka langsung
tahu adalah yang mereka tunggu – tunggu berperan sebagai babu.Dan jalan cerita
tak lebih dari hanya kejar – kejaran antara majikan yang gendut itu dan
pembantunya.Setelah film berjalan 20 menit munculah kembali sabg pembantu
dengan hanya berpakain seperi yangterlihat pada poster. Adean pu dimulai dengan
kejar – kejaran kembali, ketika merka bertiga sedang asyik menonton tiba – tiba
tiga bayangan menghalangi pandangan mereka. Dengan Arai merhardik mereka. Dan sekian
detik kemudian layar padam dan lampu mulai menyalah. Dan ternyata mereka
bertiga adalah Pak Mustar dan para penjaga sekolah. Ikal, Arai dan Jimbron
kemudian digelendang keluar oleh mereka bertiga.Besoknya mereka benar – benar
menjadi artis di sekola, karena hanya mereka bertigalah yang bisamelihat film
itu.walaupu demikian, sebenarnya mereka juga cukup takut karena 2 hari lagi
mereka akanmendapat hukuman dari Pak Mustar. Senin pagi, Ikal, Arai dan Jimbron
dibariskan terpisah .Dan senin pagiini tak ada siswa yang terlambat apel karena
semuanya ingin menyaksikan tiga pesakitan di eksekusi. Pak Mustar naik podium.
Dari microphone yang terus-menerus feed back, suaranya bertalu – talu. Hukuman
punakhirnya diputuskan, yaitu mereka harus berakting layaknya film yang mereka
tonton itu. Arai sebagaianjing pudel, Ikal sebagai pembantu dan Jimbron sebagai
majikan gendut. Hukuman mereka tidak cukup sampai disitu, mereka bertiga harus
membersihkan WC sekolah.Jimbron walaupun ia mendapat hukuman tetaplah senang
-senang saja dan topik pembicaraan nya tak pernah jauh dari soal kuda. Bahkan
ketika dia dihukum pun dia tetap membicarakan soal kuda sampai – sampai
Ikalmarah dan menghardiknya. Jimbron yang memiliki hati yang lemut pun tak
menyangka akan mendapt perlakukan seperti itu dari temannya. Dasar Jimbron yang
memiliki hati yang lembut, krtika Ikal denganlembut meminta maaf atas tingkah
lakunya, ia pun memaafkannya.Suatu ketika ketika Ikal berlari pulang sekolah,
tiba – tiba dia berhenti di depan restoran mie rebus disana ia melihat dirinya
sendiri, Arai dan Jimbron sedang bekerja mencuci piring – piring kotor. Ketika
berlari kembali, tiba – tiba ia juga melihat 3 orang yang sama menjadi kernet.
Ikal begitu kaget dan langsung berlari pulang karena ia melihat orang lain
menjelma menjadi dirinya dan 2 orang sahabatnya. Semanagt Ikalseakan surut
untuk melanjutkan sekolah karena pada akhirnya ia akan seperti apa yang dia
lihat di resoranmaupun tempat lain. Ia berpikir akan menjadi seperti Lintang.
Ikal menjadi malas belajar dan sangat pesimisdalam kehidupannya. Karena pikiran
yang pesimis dan malas belajar itulah ia mempersembahkan kusir nomer 75 bagi
ayahnya. Sungguh sangat megecewakan, tetapi walau demikian ayah Ikal tetaplah
bangga pada anaknya. Maka pada saat beliau mengambil rapot, beliau tetap
seperti biasnya dengan ritual yang telahsudah lama beliau lakukan. Sungguh
sangat perih hati Ikal, dengan sikap pesimisnya ia tertpuruk padaurutun
75. Ikal pun tak kaget jika nanti
ayahnya tidak datang, dan Arai pun marah padanya. Tapi ayah Ikaldatang dan
seperti biasanya ia kemudian mengambil rapot dan langsung pulang. Arai dengan
emosinyamemaraahi Ikal karena telah mengecewakan ayahnya.Pada suatu hari terdengarlah
kabar bahwa Capo akan memelohara kuda, betapa terkejutnya Jimbron.Ia seperti
tesambar petir. Kuda itu akan 2 minggu lagi dan berjumlah 7 ekor, dan seperti
sudah bisa didugasebelumnya Jimbron seakan mau pingsan. Bendera kapal BINTANG
LAUT SELATAN telah tampak dihorizon sejak pukul tiga sore dan mulai pukul dua
dermaga telah dipadati orang - orang Melayu yang inginmelihat langsung hewan
yang hanya pernah mereka lihat dalam gambar. Seisi kampung tumpah ruah
kedermaga,ratusan jumlahnya,di antara mereka tampak bupati, camat, lurah,
kepala desa, dan para dukun berbagai spesialisasi lengkap dengan baju dinasnya
masing-masing. Pelataran panjang yang menjulur ke pintu kapal telah dibangun.
Ini merupakan pekerjaan besar tapi tak mengapa karena memang untuk
peristiwayang amat penting. BINTANG LAUT SELATAN merapat.Pintu utamanya
dipaskan pada ujung pelataran. Sehingga tercipta jembatan antara dermaga denga
kapal. Sinar matahari sore terbias pada permukaan lautmembentuk pita berwarna
jingga yang memukau dari dermaga sampai ke kaki langit. Jika tamu-tamuterhormat
dariTasmania itu melenggang di atas jembatan tadi, pasti akan menambah pesona
sore bersejarahdi kampung kami ini. Pintu kapal dibuka.Semua mata tertuju ke
pintu kapan itu dan ruangan di dalamnyayang gelap. Kemudian satu - persatu kuda
itu turun dan angat indahlah pemandangan sore itu. Ada satu kudayang sangat
indah dan berwarna putih seperti salju. Kuda – kuda itu kemudian dimasukkan ke
dalam truk dan di bawah ketempatnya. Karena keranjingannya terhadap kuda,
Jimbron tidak dapt tidur memikirkankuda – kuda itu. ia mulai malas makan dan
lupa bahawa dirinya adalah seoran g murid SMA Bukan Main.Semakin hari keadaan
Jimbron semakin gawat.Jika diajak bicara, maka yang mangajak bicara hanya
bicarasendiri.Sore hari, pada jam ketika kuda - kuda itu datang, matanya sayu
memandangi dermaga. Suatu hariArai yang telah bekerja Capo pulang ke rumah
dengan membawah kuda putih. Betapa senangnya Jimbron, iamengendarai kuda itu
dan mendatangi Laksmi dan menunjukan kehebatan sang kuda. Dan Laksmi
mulaitersenyum, senyum yang telah lama di dambakan orang – orang
disekitarnya.Kebaikan Arai akhirnya berbuah kebaikan juga, Jimbron tidak lagi
menjadimaniak kuda. Ia sekarangmenjadi orang yang sangat mencintai Laksmi.
Karena itu, Ikalingin membalas kebaikan hati Arai, Ia tahuapa yang harus
diperbuatnya untuk Arai. Arai sangat mencintai Nurmala, maka dariitu ia ingin
membantuArai untuk merebuthati Nurmala. Arai mencintai Nurmala sejakiamelihat
Nurmala pada haripendaftaraan.Arai telah merayu Nurmala dengan banyak cara,
mulai dari puisi, syair, gurindam, dan jugasurat cinta tapi Nurmala tidak
tersentuh sedikit pun. Akhirnya Ikal menemukan satu untuk membantusepupujauhnya
itu.ikalmenyuruh Araiuntuk berguru cinta pada Bang Zaitun, Pimpinan Orkes
Melayu Pasar Ikan BelokKiri, Arai pun setuju dengan ide itu.mereka bersua pergi
ke Bang Zaitun untuk berguru masalah Cinta.dan akhirnyaArai mendapatkan juru
jitu menaklukan wanita dari Bang Zaitun, yaitu dengan lagu. Tapi yang
menjadimasalah adalah Arai tidak memiliki musikalitas yan mumpuni untuk itu.
Tapi dasar memangsudah cinta,Arai pun berusaha dengan kerashingga tangannya
melepuh. Berminggu – minggu Arai belajar lagu When I am Fall in Love dan
berminggu – minggu pula Ikal dan Jimbron harus menahan rasa pening karena
suaraArai yang parau dan kering itu. Arai juga telah merencanakan rencana yang
sangat indah,Ia akan menyayikan lagu itupada saat hari ulang tahun Nurmala.
Hari itupun tiba, Arai menyayikan lagu itu di depan jendelakamar Nurmala.
Nurmala yang merasa terganggu karena suara Arai kemudian menyalakn sebuah
piringan hitam dan memutar lagun When I am Fal in Love yang dinyayikan oleh
penyayi aslinya. Arai tidak meyerah,malahan ia meanaikkan volume suaranya,
semakin Arai menaikkkan volume suaranya Nurmala jugasemakin meninggikan volume piringan
hitamnya danakhirnya setelah berjuang sekian lama melawan penyayi berkelas
Dunia Arai pun menyerah. Dengan bersama Ikal dan Jimbron Arai pulangdengan
tertunduk lesu.Sebuah rencana memang dibutuhkan untuk, melanjutkan kehidupan
ini. Kali ini dalam pembagianrapot terakhir saat tamat SMA Bukan Main, Ikal
kembali mendudukkan ayahnya pada urutan ketigasedangkan Arai melejit hingga
urutan kedua, adapun Nurmala sampai karatan menempati urutan pertama. Nurmala
akan segera meninggalkan Belitong untuk menjalani rencana lima tahun plus dua
tahunkonservatifnya,dan menjelang malam perpisahan sekolah Arai telah menyiapkan
sebuah rencana lagi untuk Nurmala. Idenya adalah Araiakan kembali menyayi
seperti dulu tetapidengan lagu yang berbeda. Kali inilagunya adalah Can't Stop
Loving You. Belajar dari kegagalannya dulu, kaliini Arai hanya akan komat –
kamit sedangkan yang bernyayi adalah kaset yang akan diputar oleh Ikal dan
Jimbron. Dan kali ini Arai berhasil membuat Nurmala meniggalkan Arai hingga
lagu selesai. Betapa senang dan bahagianya Araimelihat itu.Tidak ketinggalan
pula Arai dan Ikal akan merantau menuju jawa. Mereka berdua ingin merebutsukses
di tanah jawa. Dengan menumpang kapal BINTANG LAUT SELATAN berangkatlah keduanyadengan
diringi oleh orang – orang yang mereka kenal. Ayah Ikal, ibunya, Pak Balia, Bu
Muslimah, dan jugaPak Mustar ikut mengantar mereka. Setelah 5 hari terapung –
apung dilaut lepas sampailah mereka diJakarta.dan tidak lupa sang Mualim
berpesan pada mereka untuk pergi ke Jakarta Selatan tepatnya TerminalCiputat,
karena menurut sang Mualim itulah adalah tempat yang paling aman. Sang
Mualimpun siapjikamereka tidak kuat maka 6 bulan lagi menunggu mereka di
dermaga ini. Tetapi karena mereka belum pernahke Jakarta, mereka berdua
ternyata menaikki bus yang salah. Tanpa sadar mereka menaikki bis
menujuTerminal Bogor. Setelah berjalan cukupjauh akhirnya mereka menemukan
sebuah masjid untuk sekedar berteduh. Dan esoknya mereka mendapatkan kamar
kos.kemudian mereka berusha untuk mencari pekerjaansupaya mereka bisa
melanjutkan hodup di Jakarata. Setelah mencari selama 5 bulan merka berdua
akhirnyamendapat pekerjaan sebagai seorang sales, setelah lama mereka tidak
bisa menjual barang akhirnya mereka pun dipecat. Lalu mereka medapatkan
pekerjaan di Pabrik Tali. Tapi sayang pabriknya harus tutup karena bangkrut.
Keberuntungan pun masih memihak mereka berdua tetangga mereka mengajak mereka
untuk berjasebagai tukang fotokopi di IPB. Tak lama setelah itu Ikal mendapat perkerjaan
baru sebagai Tukang Pos danArai masih berkerja di kios fotokopi.Setelah sekian
lama berkerja sebagai tukang sortir,Ikalkembalirindu dengan teman sekaligus
sepupu jauhnya, Arai. Tahun – tahun berlalu,sampaiakhirnya Ikal bisa kuliah di
UI. Pada saat kuliah di Ui itulahIkal bertemu dengan Nurmala.setelah
perbincangan yang cukup hangat dengan Nurmala, tanpa diduga olehIkal Nurmala
tiba – tiba menanyakan kabar Arai. Cukup bingung Ikal menjawab pertanyaan itu,
tapi padaakhirnya Ikal bisa mengatasinya. Setelah lulus kuliah Ikal mengetahui
bahwa ada pengumuman beasiswastata dua, tanpa pikir panjang Ikalpun mencoba
mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa itu. HariWanwancara pun tiba
begitugugup Ikal karena saingan Ikal adalah tamatan mahasiswa yangcukup pintar
– pintar.
Tidak disangka pula riset yang dilakukan Ikal mendapat pujian yang sangat
bagusdari seorangProfesor. Selepas Ikal keluar dari ruangan pewawancara dia
kemudianmendengar suara yang cukup diakenal. Tanpa diduga pula bahawa itu
memang suara Arai, sungguh tak disangka setelah sekian lama tak bertemu
akhirnya Ikal bertemu dengan Arai yang juga sedang mengajukan beasiswauntuk
kuliah di Eropa.Setelah sekian lama tak pulang ke Belitong kali ini Ikal dan
Arai pulang kembali ke kampunghalamanya. Mereka bertemu Jimbron yangsudah
menikah dengan Laksmi dan mempuyai anak. MalamnyaIkal berjalan – jalan untuk
menikmatisuasana yang telah lama ia rindukan. Waktu yang dinanti – nanti
tiba,surat pengumuman beasiswa akhirnya tiba. Perlahan – lahan Ikal mulai membuka
surat itu dan didapatinyaia lulus tes dan akan kuliah di Paris di Univesite de
Paris, Sorbonne, Prancis begitu juga dengan Arai.
Latar
Dalam novel ini disebutkan latarmya yaitu di Pulau
Magai Balitong, los pasar dan dermaga pelabuhan, di gedung bioskop, di sekolah
SMA Negeri Bukan Main, terminal Bogor, dan Pulau Kalimantan. Waktu yang digunakan
pagi, siang, sore, dan malam. Latar nuansanya lebih berbau melayu dan gejolak remaja
yang diselimuti impian-impian.
Tokoh Utama
- Ikal adalah seorang anak kampung yang berasal dari
keluarga miskin, sahabat Arai sekaligus saudara jauh Arai. Ia adalah sprinter di SMAnya, ia menampilkan kebolehannya ketika ia
dikejar oleh Pak Mustar. Ia berjuang untuk dapat membiayai sekolah dan
hidupnya dengan menjadi kuli pengangkut ikan bersama Arai.
- Arai adalah tokoh sentral dalam buku ini. Menjadi
saudara angkat Ikal ketika kelas 3 SD saat ayahnya (satu-satunya anggota
keluarga yang tersisa) meninggal dunia. Seseorang yang mampu melihat
keindahan di balik sesuatu, sangat optimis dan selalu melihat suatu
peristiwa dari kaca mata yang positif. Arai adalah sosok yang begitu
spontan dan jenaka, seolah tak ada sesuatupun di dunia ini yang akan
membuatnya sedih dan patah semangat.
- Jimbron adalah anak yatim piatu yang diasuh oleh seorang
pastur Katolik bernama Geovanny. Laki-laki berwajah bayi dan
bertubuh subur ini sangat polos. Ia sangat terobsesi dengan kuda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Kecintaannya akan kuda
membuatnya hafal segala jenis kuda serta karakteristiknya. Obsesi ini
didapatkan setelah ia mengalami sebuah peristiwa tragis yang merenggut
nyawa ayahnya. Kejadian tersebut juga menyebabkan ia menjadi gagap ketika
berbicara. Jimbron adalah penyeimbang di antara Arai dan Ikal, kepolosan
dan ketulusannya adalah sumber simpati dan kasih sayang dalam diri
keduanya untuk menjaga dan melindunginya.
Tokoh Lain
- Seman Said
Harun adalah
ayah Ikal dan seorang buruh di PN Timah di Desa Gantung. Ia merupakan
seorang yang pendiam; tidak banyak berkata-kata bahkan ketika Arai dan
Ikal akan pergi ke Jakarta. Setiap tahun pada saat pengambilan rapor Arai
dan Ikal, ia akan mengenakan baju safari empat kantungnya yang istimewa,
mengambil cuti dua hari, dan mengayuh sepedanya dari rumah ke sekolah.
- Pendeta
Geovanny adalah
seorang Katolik yang mengasuh Jimbron selepas kepergian kedua
orangtuanya. Meskipun berbeda agama dengan Jimbron, dia tidak memaksakan
Jimbron untuk turut menjadi umat Katolik. Bahkan, dia tidak pernah
terlambat mengantar Jimbron pergi ke masjid untuk mengaji. Meski disebut pendeta, Geovanny yang berdarah Italia ini sebenarnya adalah seorang pastor.
- Pak Mustar
M. Djai'din. BA. adalah salah satu pendiri SMA Negeri Manggar dan merupakan Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri Manggar.
Ia adalah seorang yang baik dan sabar namun berubah menjadi tangan besi
ketika anaknya sendiri justru tidak diterima masuk ke SMA tersebut karena NEM yang kurang 0,25 dari batas minimal. Kejadian tersebut menimbulkan
kepahitan dalam dirinya sehingga ia melampiaskannya kepada murid-muridnya
melalui aturan-aturan yang keras dan hukuman yang sangat berat.
- Pak Drs.
Julian Ichsan Balia adalah Kepala Sekolah SMA Negeri Manggar sekaligus pengajar di bidang
seni. Ia merupakan laki-laki muda dan tampan lulusan IKIP Bandung yang
masih memegang teguh idealisme. Pak Julian inilah yang menginspirasi Ikal
dan Arai untuk bersekolah di Perancis dan menjelajahi Eropa hingga Afrika.
- Nurmalaatau Zakiah Nurmala binti Berahim Mantarum
adalah gadis pujaan Arai sejak pertama kali Arai melihatnya pada saat
mendaftar SMA. Nurmala adalah gadis yang pandai dan selalu menyandang
peringkat pertama. Ia juga penggemar Ray Charles dengan lagunya "I Can't Stop Loving
You" dan Nat King Cole dengan lagunya "When I Fall in
Love".
- Laksmi adalah seorang gadis yang telah kehilangan kedua
orangtuanya dan tinggal serta bekerja di sebuah pabrik cincau. Ia merupaan
gadis pujaan Jimbron. Semenjak kepergian orangtuanya ia tidak pernah lagi
tersenyum, walaupun senyumnya amat manis. Ia baru dapat tersenyum ketika
Jimbron datang mengendarai sebuah kuda putih milik Capo.
- Capo Lam
Nyet Pho adalah
seorang wanita pebisnis keturunan Tionghoa. Ia selalu memiliki ide-ide yang tidak lazim
namun berpotensi sebagai objek untuk bisnisnya. Bahkan ketika PN Timah terancam bangkrut, ia melakukan ide untuk
membuka peternakan kuda meskipun kuda adalah hewan yang asing bagi
komunitas Melayu.
- Taikong
Hamim adalah
guru mengaji di masjid di kampung Gantung. Ia dikenal murid-muridnya
sebagai sosok yang tergas, galak dan sering memberlakukan hukuman fisik
kepada anak-anak yang melakukan kesalahan.
- Bang Zaitun adalah seniman musik pemimpin sebuah kelompok Orkes Melayu. Ia dikenal sebagai orang yang pernah
mempunyai banyak pacar dan hampir memiliki 5 istri. Arai datang kepadanya
untuk meminta saran dalam hal percintaannya yang selalu gagal dengan
Nurmala. Bang Zaitun pun mengajarkannya cara bermain gitar untuk menarik
hati para perempuan.
- Nurmi adalah seorang gadis yang berbakat memainkan biola, mewarisi biola dan bakat dari kakeknya yang
ketua kelompok gambus di Gantung. Nurmi yang tinggal bersama dengan ibunya merupakan tetangga Arai dan
Ikal. Mereka hidup sangat miskin sehingga suatu kali harus meminjam beras
dari ibu Ikal.
- A Kiun adalah gadis Hokian penjaga loket bioskop.
- Pak Cik
Basman adalah
seorang tukang sobek karcis di sebuah bioskop di Belitong.
- A Siong adalah pemilik toko kelontong tempat Ikal dan
Arai berselisih tentang penggunaaan uang tabungan.
- Deborah
Wong adalah
Istri A Siong dan ibu dari Mei Mei. Perempuan asal Hongkong yang tambun dan berkulit putih.
- Mei Mei adalah gadis kecil anak Deborah Wong.
Gaya
Penulisan
Gaya
penceritaan novel ini sangat sempurna. Yaitu kecerdasan kata-kata dan
kelembutan bahasa puitis berpadu tanpa ada unsur repetitif yang membosankan.
Setiap katanya mengandung kekayaan bahasa sekaligus makna apik dibalik tiap-tiap
katanya. Selain itu, Novel ini ditulis dengan gaya realis bertabur
metafora, penyampaian cerita yang cerdas dan menyentuh, penuh inspirasi dan
imajinasi. Komikal dan banyak mengandung letupan intelegensi yang kuat sehingga
pembaca tanpa disadari masuk dalam kisah dan karakter karakter yang ada dalam
novel Sang Pemimpi.
Amanat
Amanat
yang disampaikan dalam Sang Pemimpi ini adalah jangan berhenti bermimpi.
Hal itu sangat jelas pada tiap-tiap subbabnya. Yang pada prinsipnya manusia
tidak akan pernah bisa untuk lepas dari sebuah mimpi dan keinginan besar dalam hidupnya.
Hal itu secara jelas digambarkan penulis dalam novel ini dengan maksud memberikan
titik terang kepada manusia yang mempunyai mimpi besar namun terganjal oleh
segala keterbatasan.
Sudut Pandang
Sudut
pandang novel ini yaitu “orang pertama” (akuan). Dimana
penulis memposisikan dirinya sebagai tokoh Ikal dalam cerita.
Penilaian
Alur
cerita dan gaya bahasa yang disuguhkannya mampu dikemas begitu apik dari awal
hingga akhir. Ditinjau dari segi intrinsiknya, novel ini bisa dibilang hampir
tanpa cela. Sebab di setiap peristiwa, Andrea dengan cerdas menggambarkan
karakteristik dan deskripsi yang begitu kuat pada tiap karakternya. Sehingga
pembaca bisa dengan mudah menafsirkan arah jalan ceritanya. Bahasanya pun
sangat memikat, dengan dibumbui ragam kekayaan bahasa dan imajinasi yang luas.
Novel ini memiliki kekayaan bahasa sekaligus keteraturan berbahasa Indonesia.
Dimulai dari istilah- istilah saintifik, humor metaforis, hingga dialek dan
sastra melayu bertebaran di sepanjang halaman. Mulanya, cerita ini lebih
bernuansa komikal dengan latar kenakalan remaja pada umumnya. Canda tawa khas
siswa SMA sangat kental. Namun lebih dalam menjelajahi setiap makna kata demi
kata, terasalah begitu kuat karakter yang muncul di tiap-tiap tokohnya. Terlebih
saat Andrea membawa kita ke dalam kenyataan hidup yang harus dihadapi tokoh
Ikal yang mimpinya seakan sudah mencapai titik kemustahilan, dan dengan sensasi
filosofis Andrea kembali membangkitkan obor semangat meraih mimpi dan
menekankan begitu besarnya kekuatan mimpi Ikal yang akhirnya dapat mengantarkannya
ke Sorbonne, kota impiannya. Selain menggambarkan betapa superpower-nya
kekuatan mimpi, pada novel ini Andrea juga mencitrakan kebijaksanaan seorang
ayah yang begitu besar. Pengorbanan dan ketulusan seorang ayah dalam mendukung
mimpi anaknya di tengah keterbatasan hidup menjadikan semangat tak terbeli bagi
Ikal dan Arai dalam menggapai impiannya. Disinilah cerita mulai berevolusi
menjadi balada yang begitu mengharu biru. Kesabaran seorang ayah dan rasa
sayang seorang anak yang luar biasa besarnya kepada sang ayah menyempurnakan
novel ini menjadi bacaan yang begitu kolosal dan sarat akan pesan-pesan moril.
kesimpulan
Buku ini sangat bagus Entah
yang pasti kita bisa terhanyut dalam adegan – adegan nya. Bagaimana Ikal dan
Arai membantu Maryamah dan anaknya Nurmi yang datang untuk meminta beras,
sampai akhirnya mereka bisa berjualan. Seperti nya Andrea Hirata senang
memberikan satu atau dua petunjuk tentang lanjutan tetralogi ini, Novel Sang
Pemimpi atau lanjutan dari Laskar Pelangi ini layak dibaca siapapun. Terdapat
banyak unsure pendidikan yang terkandung dalam novel ini. Contohnya mengajak
kita mandiri dan bertanggung jawab. Itu adalah salah satu tugas yang sangat
besar.